Review Homo Deus: A Brief History of Tomorrow
Pada kesempatan ini saya ingin mengulas kembali buku Homodeus karya Yuval Noah Harari. Buku ini merupakan seri kedua dari buku Sapiens : A Brief History Of Humankind. Pada buku sebelumnya penulis menceritakan bagaimana perjalanan awal manusia dan kehidupan apa yang dijalani mereka terlebih khusus Sapiens. Nah pada buku ini akan lebih menjelaskan bagaimana kehidupan manusia di masa depan. Walaupun yang kita tahu bahwa manusia tidak tahu kehidupan apa yang akan manusia jalani dimasa depan.
Pada awal bab dijelaskan setelah beribu-ribu tahun yang lalu manusia telah melakukan banyak hal. Dan saatnya manusia membuat rencana-rencana untuk masa mendatang. Walaupun perjalanan panjang telah dilalui oleh manusia. Namun, ada beberapa masalah-masalah yang mungkin sudah ada di zaman dahulu yang mungkin akan tetap terjadi dimasa mendatang seperti kelaparan, wabah, dan perang.
Manusia zaman dahulu ketika mengatasi masalah kelaparan mereka belum memiliki teknologi canggih seperti sekarang. Sehingga terjadi kekeringan panjang maka mereka akan sulit mengatasi kekeringan tersebut. Dan pada akhirnya terjadi kelaparan massal dan mereka tidak dapat menghentikan kematian yang kian hari kian menambah. Namun, jika dulunya sering terjadi kelaparan dimasa kini orang sudah semakin sedikit ditemukan mati karena kelaparan. Dimasa kini orang tidak banyak mati karena kelaparan justru mereka mati karena kebanyakan makan atau bisa disebut obesitas. Oleh karena itu, hal ini entah menjadi kabar baik atau buruk bagi manusia.
Setelah kelaparan kemudian ada wabah dan penyakit menular. Penyakit menular dan wabah ini terjadi pada masa lalu sekitar dekade tahun 1330. Pandemi ini menyebar melalui adanya penjelajah dan pemukim sehingga berdampak kepada penduduk asli sehingga penyebaran ini menjadi semakin luas. Pada saat itu banyak korban yang berjatuhan karena penyebaran wabah dan penyakit menular ini. Manusia zaman sekarang pun juga merasakan bagaimana menghadapi wabah dan penyakit menular ini. Hany bedanya dulu ketika terjadi pandemi tersebut orang dimasa lalu tidak dapat mengatasi hal tersebut sedangkan manusia saat ini mereka sudah mengenal teknologi dan dunia medis pun sudah banyak berkembang. Wabah dan penyakit menular itu berupa SARS tahun 2002/2003, flu burung tahun 2005, flu babi tahun 2009/2010, dan Ebola tahun 2014. Epidemi-epidemi ini diatasi dengan adanya vaksin sehingga dapat menekan penyebaran wabah dan penyakit menular itu. Walaupun kecanggihan dunia medis akan tetapi ada satu penyakit menular yang sudah terjadi akan tetapi para medis tidak mengetahuinya. Dan mereka baru menyadari penyakit menular ini ketika sudah banyak korban berjatuhan. Penyakit menular ini disebut dengan AIDS dan penyakit menular ini sulit dikenali karena penyebarannya tidak langsung terlihat sebab penyakit menular ini megincar daya tahan tubuh manusia. Kasus ini juga masih menjadi perhatian para ilmuwan untuk mencari cara dalam menghadapi penyakit menular ini. Walaupun sudah ditemukan cara pengobatan dan cara menghindari penyakit menular ini akan tetapi untuk pengindap penyakit menular ini tidak dapat dijamin bahwa akan selamat.
Masalah yang ketiga adalah perang, dimasa lalu petang dianggap lumrah oleh manusia pada zaman dahulu sedangkan kedamaian hanya keadaan sementara yang tidak pasti. Manusia pada masa lalu ketika menyelesaikan masalah mereka dengan perang dan seakan perang adalah solusi terakhir mereka. Akan tetapi berbeda dengan manusia saat ini yang sudah jarang terjadi perang mereka lebih cenderung mempertahankan kedamaian. Perang bukan suatu hal yang baik perang hanya akan menyebabkan kesengsaraaan, kekacauan dan kematian. Oleh karena itu mereka berpikir lagi untuk melakukan perang.
Ketimbang perang sekarang lebih banyak meningkatkan kualitas negaranya dengan memberikan pengaruh yang besar terhadap negara lain sehingga hal itu dapat membawa keuntungan untuk negaranya. Zaman sekarang perekonomian global telah berubah dulu sumber kekayaan diartikan sebagai tambang emas, kilang minyak, dan ladang pertanian akan tetapi sekarang telah bertransformasi menjadi ilmu pengetahuan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh suatu negara maka hal itu dapat menjadikan negaranya berpengaruh atas negara lain.
Namun apakah perdamaian akan selalu tetap terjaga? Apakah kita dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi perang? Bagaimanapun perang tidak hanya berupa kekuatan perang juga dapat terjadi berupa adu kecerdasan dan adu pengaruh antar manusia satu dengan manusia lainnya. Bahkan perang pun bisa berupa terorisme yang sering terjadi akhir-akhir ini. Teknik para terorisme ini menggunakan cara dengan memprovokasi musuh agar mereka bertindak berlebihan. Walaupun begitu kita juga tidak dapat menyatakan bahwa perang telah hilang dari muka bumi ini.
Dari ketiga masalah tersebut pasti akan tetap terjadi di masa yang akan datang. Dan hal ini menjadi tantangan kita sebagai manusia dalam mengatasi hal tersebut.
Pada bagian lain dijelaskan bahwa manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang diraihnya melainkan mereka hanya mengejar lebih banyak lagi. Walaupun sikap ini juga menguntungkan karena semakin banyak rasa ingin tahu dan menghasilkan suatu hal baru yang belum ada sebelumnya. Akan tetapi tersebut juga tidak sengaja menyebabkan manusia menjadi serakah dan tidak tahu batasan. Dibuku ini juga menceritakan bagaimana Sapiens yang mengubah dirinya dari level binatang yang kemudian meningkatkan dirinya menjadi dewa-dewa sehingga mengubah homo Sapiens menjadi Homodeus.
Dari ketiga masalah yang dijelaskan oleh penulis tentang kelaparan, wabah dan penyakit menular, dan perang hak tersebut juga banyak merenggut nyawa. Dan disini akan dijelaskan tentang seputar kematian. Berdasarkan pemikiran filsuf Yunani Epicurus bahwa menyembah tuhan itu membuang-buang waktu, bahwa tidak ada eksistensi setelah kematian dan kebahagiaanlah yang merupakan tujuan tunggal kehidupan. Dan tentunys pernyataan ini bertentangan sekali dengan orang yang memiliki keyakinan kepada Tuhan.
Filsuf Yunani ini juga mengatakan bahwa pencarian kebahagiaan itu merupakan pencarian personal. Namun pemikiran itu berbeda dengan dengan pemikir modern yang menyatakan bahwa pencarian kebahagiaan itu dilakukan sebagai projek secara bersama. Yang diartikan apabila suatu negara tidak makmur maka akan menimbulkan kesengsaraan dan kesusahan. Kemudian pada abad ke-18 filsuf Inggris yaitu Jeremy Bentham mengatakan bahwa kebaikan tertinggi adalah kebahagiaan yang terhebat bagi banyak anggota dan menyimpulkan bahwa tujuan tunggal negara, pasar, dan komunitas saintifik adalah meningkatkan kebahagiaan global.
Akan tetapi tidak banyak negara yang benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melainkan hanya untuk memperkuat negaranya dengan perantara masyarakat. Namun pada tahun 1776, para bapak pendiri Amerika Serikat kemudian menjelaskan bahwa terdapat 3 hak manusia yang tidak dapat diingkari. Ketiga hak tersebut untuk mencari kebahagiaan bukan untuk hak kebahagiaan itu sendiri. Dengan seiring berjalannya waktu semakin banyak orang yang menyadari bahwa visi yang disampaikan oleh Bentham ini benar adanya. Kemudian banyaknya orang yang mulai percaya bahwa hal yang memperkuat negara itu kebahagian dan kesejahteraan masyarakat dalam negara bahagia dan sejahtera maka dengan sendirinya mereka akan paham dengan perlu memperkuat negaranya agar hanya ada kebahagiaan bukan suatu kesusahan. Sedangkan kebahagian menurut sains yaitu disebabkan oleh sensasi-sensasi yang menyenangkan dalam tubuh manusia. Akan tetapi sensasi itu tidak akan bertahan lama dan akan berubah menjadi sensasi yang tidak menyenangkan.
Sapiens mencari apa itu kebahagiaan mereka kemudian mencoba meningkatkan dirinya menjadi tuhan-tuhan. Hal ini benar-benar membuat manusia menempuh tiga jalan yang dapat membuat mereka dapat dikatakan sebagai tuhan yaitu rekayasa biologis, rekayasa cyborg dan rekayasa benda-benda non organik. Untuk rekayasa biologi mereka telah mulai dengan mengubah amoeba menjadi reptil lalu mamalia menjadi Sapiens. Kemudian rekayasa Cyborg mereka menggabungkan tubuh organik dengan alat-alat non organik. Hal ini dapat membuat kemampuan diluar batas dari kemampuan organik. Di rekayasa cyborg ini dapat terjadi penggantian kehidupan dengan makhluk-makhluk in-organik.
Kehidupan masa mendatang kita tidak tahu pastinya bagaimana. Disini juga manusia dengan mengejar keilahian mereka sampai tidak tahu batasan mereka. Mereka juga hanya berpikir bagaimana meraih suatu imortalitas, kebahagiaan dan kekuasaan seperti Tuhan. Hal ini disebabkan karena manusia tidak tahu batasan itu berada, walaupun batasan tersebut ada mereka juga tidak dapat berhenti karena hal ini berdampak pada ekonomi. Oleh karena itu, sangat sulit bagi manusia dalam memilih hal tersebut dan mereka juga terjebak diantara 2 pilihan yang tidak bisa mereka pilih.
Pada bagian satu akan menjelaskan bagaimana Sapiens dapat bertahan hidup sedangkan banyak dari spesies lain yang sudah lama punah. Penyebab spesies ini punah bisa dikatakan sebab adanya asteroid dan juga perubahan kehidupan pada saat itu. Selain itu, Sapiens juga berhasil mengubah ekosistem global dengan cara yang radikal sehingga menyebabkan spesies lain ikut punah. Akan tetapi kita juga tidak dapat menyalahkan perbuatan dari sapiens sebab mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka lakukan bisa mengakibatkan spesies lain punah.
Nenek moyang pendahulu kita juga diyakini bahwa mereka juga memiliki suatu kepercayaan yang disebut animisme. Namun dengan seiring berjalannya waktu keyakinan itu mulai ditinggalkan boleh masyarakat. Mereka juga menganggap bahwa pemikiran tersebut dianggap aneh.
Saat terjadinya agrikultur selain membawa dampak baik namun juga membawa dampak buruk. Pada masa itu justru membawa dampak yang semakin membuat manusia menjadi semakin berkuasa. Hal ini disebabkan karena mereka ingin memproduksi binatang-binatang dengan cara yang terbilang agak kejam. Mereka juga melupakan bahwa binatang juga merupakan makhluk hidup dan juga mereka mengabaikan kebutuhan subjektif binatang.
Binatang juga memiliki emosi dan juga memiliki kebutuhan subjektif, sensasi-sensasi dan emosi. Apakah kalian mengetahui algoritma? Algoritma ternyata juga berlaku untuk semua makhluk hidup. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan bahwa algoritma sendiri digunakan untuk melakukan perhitungan, pemecahan masalah dan untuk mencapai sebuah keputusan. Sehingga jika kita kaitkan dengan makhluk hidup maka mereka juga membutuhkan ilmu algoritma tersebut. Disini juga dikatakan bahwa setiap organisme itu merupakan algoritma. Binatang juga memiliki pemikiran dalam suatu pemecahan suatu permasalahan mereka seperti masalah reproduksi, serta kemampuan mengkalkulasi sebuah kemungkinan. Oleh karena itu, binatang juga memiliki emosi akan tetapi emosi tersebut berbeda dengan emosi yang dimiliki oleh manusia.
Pada masa agrikultur para petani telah membuat kesepakatan tentang sebuah "kesepakatan agrikultur". Hal ini dikaitkan dengan perjanjian manusia dengan Tuhan. Dalam agama sendiri juga mengatakan bahwasanya manusia dapat mengeksplor alam akan tetapi disini juga ada batasan-batasan. Tujuan dalam mengeksplor alam agar manusia dapat memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa alam tidak dapat memberikan semua apa yang manusia inginkan karena alam juga memiliki batasan agar tetap terjaga.
Alasan mengapa Homo Sapiens lebih superior daripada organisme lainnya yaitu karena Homo Sapiens memiliki kesadaran pikiran. Disini jiwa berbeda makna dengan pikiran. Disini jiwa dikatakan tekad sedangkan pikiran memiliki banyak bagian dan sering berubah-ubah dan tak abadi. Selain itu robot dan komouter juga tidak dapat dikatakan memiliki kesadaran pikiran. Sedangkan untuk binatang sendiri mereka memiliki emosi dan sensasi yang dimiliki oleh binatang itu hanya sebatas algoritma tanpa kesadaran yang bekerja dan bukan pengalaman-pengalaman subjektif.
Selain itu, Sapiens juga mampu memobilisasi anggotanya sehingga bisa terjalin suatu kerjasama diantara mereka. Sapiens juga mampu melakukan revolusi yang dapat mengubah hidup mereka. Maka tidak diragukan bagaimana Sapiens bekerja dengan cara pikiran yang cukup unik. Oleh karena itu, Sapiens merupakan satu-satunya spesies yang ada di bumi yang memiliki kesadaran pikiran, emosi, dan juga pemikiran yang unik.
Dunia Sapiens sendiri dikatakan memiliki tiga lapisan realitas. Hal ini berisikan tentang realitas kehidupan pepohonan, sungai, rasa takut dan hasrat. Selain itu, juga berisikan tentang cerita-cerita tentang uang, tuhan, negara, dan korporasi.
Saat revolusi kognitif juga dikatakan bahwa Sapiens memiliki kemungkinan untuk membicarakan hal-hal yang menjadi imajinasi mereka. Kemudian imajinasi mereka menjadi sebuah cerita-cerita fiksi yang menjadi kehidupan sehari-hari mereka. Cerita fiksi juga membawa keuntungan yang besar bagi Sapiens untuk menjalin sebuah kerjasama yang secara efektif. Akan tetapi saat mereka menjadi pemburu-pengumpul kerjasama mereka menjadi masif sehingga cerita fiksi tersebut menjadi melemah.
Namun, saat revolusi Agrikultur mereka juga harus mempertahankan cerita fiksi yang mereka buat. Mereka melakukannya dengan mengorganisasi sebuah kerjasama massal. Disini para petani harus bergantung pada kemampuan untuk memproses sebuah data dari manusia yang bisa dibilang cukup terbatas. Perjuangan mereka juga terlihat dengan mendirikan kuil-kuil untuk Tuhan favorit mereka. Selain itu, juga dikatakan bahwa mereka mengadakan perayaan serta memberikan pengorbanan. Dijelaskan juga disini diceritakan bahwa mereka semakin diatur dengan adanya dewa ini.
Setelah diawal para Sapiens mengarang cerita fiksi maka pasti manusia juga memerlukan kertas untuk menulis cerita fiksi tersebut. Di masa mendatang lembaran-lembaran kertas ini menjadi bagian penting hidup manusia. Namun, kesakralan dari kertas tersebut sering kali dipertanyakan dan juga catatan kertas ini membawa efek kurang positif. Seringkali catatan tertulis ini dimanipulasi oleh pihak tertentu untuk kepentingan pribadinya atau suatu organisasi. Selain itu, laporan-laporan resmi yang dibuat juga seringkali bertabrakan dengan realitas objektif. Namun, seringkali realitaslah yang harus mengalah.
Ketika suatu birokrasi mengakumulasi kekuasaan, mereka cenderung kebal dengan kesalahan mereka. Artinya mereka bisa mengubah realitas agar cocok dengan cerita mereka. Selain itu, sistem pendidikan modern juga banyak memberikan contoh mengenai bagaimana realitas tunduk dengan catatan-catatan tertulis. Sekolah-sekolah ini bertujuan untuk fokus mencerahkan dan mengedukasi murid dan nilai-nilai hanyalah sarana pengukur keberhasilan. Akan tetapi bagaimanapun mereka akan tetap menganggap bahwa angka jauh lebih penting ketimbang pemahaman pembelajaran. Catatan-catatan tulisan ini juga sangat berpengaruh bahkan dalam kitab suci. Selain itu, seseorang yang akan menduduki jabatan pun juga harus disumpah dengan kitab suci.
Pada abad ke 21 manusia akan menciptakan fiksi-fiksi yang lebih kuat dan agama-agama yang lebih totaliter. Namun, dengan adanya bioteknologi dan algoritma komputer kita mampu membedakan fiksi dari realitas dan agama dari sains.
Dari sini agama sangat dekat sekali dengan kehidupan manusia. Namun juga ada beberapa kaum yang tidak suka menggambarkan sistem mereka sebagai "agama" karena mereka beranggapan bahwa agama itu seperti takhayul dan kekuatan supranatural.
Perbedaan antara kalangan liberalis dengan pemeluk Kristen yaitu tentang perselisihannya lebih bersifat faktual ketimbang etis. Ada sebagian filsuf seperti Sam Harris juga berpandangan bahwa semua manusia memiliki kesamaan untuk meminimalisir penderitaan dan memaksimalkan kebahagiaan sehingga perdebatan etis ini adalah argumentasi faktual yang berkenan dengan cara paling efisien untuk memaksimalkan kebahagiaan. Sebenarnya dari apa yang disampaikan oleh Haris ini juga benar. Akan tetapi kita juga tidak bisa terus mengatakan bahwa kehidupan hanya tentang kebahagiaan karena kita juga butuh kesedihan agar kita dapat belajar dari kesedihan tersebut. (Pandangan pribadi saya)
Dari sudut pandang kaum liberal mereka menilai bahwa kebebasan individu begitu tinggi hal ini, karena manusia sendiri memiliki kehendak bebas. Namun, menisbatkan kehendak bebas pada manusia bukanlah sebuah ketetapan etis. Kita tahu manusia berhak untuk bebas mengatur kehidupan mereka tapi disini manusia juga perlu ada ketetapan etis yang dapat meminimalkan sebuah keserakahan dari manusia. Karena jika manusia dibiarkan untuk berkehendak bebas maka mereka akan menganggap dirinya yang paling berkuasa dan ingin menyaingi Tuhan.
Sains juga menyatakan bahwa cerita yang disampaikan oleh kaum liberalis ini hanya sebatas mitos. Sains sendiri mengartikan manusia bukan sebagai "individual" melainkan sebagai "Dividual". Otak manusia sendiri terbagi atas 2 belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Cara kedua belahan ini bekerja juga berlawanan yang artinya belahan kanan bekerja untuk banyak pemproses informasi spasial atau bentuk sedangkan belahan kiri berperan untuk pengembangan bahasa dan nalar logis.
Sebenarnya dalam buku ini juga memberikan banyak contoh mengenai bahwa manusia sebenarnya dividual dan juga pertimbangan juga bahwa manusia juga individual. Oleh karena itu, disini pembaca dapat berpikir apakah manusia sebagai dividual atau Indivial?
Selanjutnya kita juga akan membahas ancaman untuk manusia di masa depan. Di buku ini juga memprediksi bagaimana jika di masa depan manusia akan tergantikan oleh teknologi. Sekarang kita akan bahas bagaimana ancaman itu akan terjadi menurut buku ini.
Ancaman perkembangan teknologi membuat manusia menjadi tidak berguna dalam bidang ekonomi dan militer. Dalam bidang ekonomi dan militer ini paling mengancam sekali kedudukan manusia dalam perannya. Sebab teknologi semakin dirancang untuk memperoleh ekonomi yang kuat serta militer yang kuat. Para kaum liberal ini sebenarnya benar bahwa dengan kemajuan teknologi maka akan membawa manfaat yang besar pada manusia. Namun, disisi lain manusia akan semakin kehilangan peran mereka dan akan membuat manusia tak berguna. Jika dalam segi ekonomi juga pasti akan membawa dampak terjadinya pengangguran masal. Namun, hal ini juga masih sebuah kemungkinan tapi perlu diingat bahwa manusia akan terus membuat sebuah profesi baru sehingga peluang juga masih ada.
Pada dekade 1980-an saat itu orang-orang membicarakan tentang keunikan manusia. Namun semakin berkembangnya kemajuan teknologi keunikan manusia menjadi tidak menarik lagi. Disini dibuktikan dengan adanya pertandingan catur yang dilakukan oleh pemenang juara dunia Gary Kasparov dengan Deep blue yang dirancang oleh IBM dan ternyata Deep Blue ini dapat mengalahkan Gary Kasparov.
Selain itu, algoritma yang dimiliki oleh komputer juga dapat membuktikan pemanfaatannya dalam pertandingan bola. Disini komputer dapat secara profesional dalam memilih pemain bisbol. Awalnya hal ini bertentangan dengan ketentuan yang bahwasanya permainan bisbol ini hanya dapat dilakukan oleh manusia saja. Akan tetapi ternyata tim yang dibentuk oleh algoritma komputer ini dapat memenangkan pertandingan atas tim yang dipilih oleh pelatih bisbol. Dari sini kita bisa tahu bahwa ancaman ini jika kita renungkan mungkin bisa berpeluang memberikan dampak untuk manusia.
Namun, ada satu bidang yang bisa dikatakan bahwa kemungkinan kecil untuk digantikan oleh kemajuan teknologi yaitu bidang seni. Namun, lagi-lagi ada seorang profesor yang juga menulis program komputer dan mampu mengubah menjadi konserto, chorale, simfoni dan Opera. Dari karya pertamanya yang bernama EMI juga dapat dikatakan cukup berhasil dan mampu terjual laris manis.
Namun itu hanya sedikit contoh yang saya dapat berikan dalam bukti manusia akan terancam dengan semakin majunya teknologi. Walaupun begitu manusia akan tetap menjadi yang terpenting dalam majunya teknologi karena apa manusia tetap yang paling penting dalam menentukan kemajuan teknologi.
Disini saya juga banyak berpikir bagaimana jika dunia di masa mendatang akan seperti apa yang digambarkan oleh penulis. Maka itu akan menjadi mimpi buruk bagi umat manusia di dunia ini. Walaupun begitu itu hanya perkiraan dari penulis dalam menggambarkan bagaimana kehidupan manusia di masa mendatang. Setelah saya selesai membaca buku ini saya banyak belajar tentang luasnya dunia ini. Kehidupan Sapiens yang sangat rumit juga membuat saya bahwa dengan adanya manusia di bumi ini semakin membuat makna. Tapi disini manusia juga tidak hanya membawa dampak baik untuk dunia ini tapi juga membawa petaka. Tapi semua itu hanya asumsi saya setelah membaca buku ini. Namun untuk bagaimana manusia di masa depan kita juga tidak dapat menebaknya karena semua itu masih menjadi misteri kehidupan yang akan menjadi plotwis untuk kita semua.
Cukup sekian review buku Homo Deus: A Brief History of Tomorrow dari saya. Mohon maaf jika ada kesalahan kata. Terima Kasih.
Tulisan ini saya buat untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah dasar-dasar filsafat dan pemikiran modern.
ARIANI 20091101013
Universitas Sam Ratulangi Manado