REVIEW FILM THE SOCIAL DILEMMA


Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ulasan film yang berjudul The Social Dilemma yang disutradarai oleh Jeff Orlowski tahun 2020. Film The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang mengisahkan perkembangan social media dan efeknya untuk masyarakat dunia.


Sosial media akhir-akhir ini berkembang dengan pesat terlebih lagi dunia yang sekarang ini serba digital. Film ini juga menceritakan pengalaman dari mantan eksekutif atau pekerja yang bekerja di perusahaan platform onlin seperti Instagram, Facebook, Twitter, pinterest, YouTube, dan google. Sebenarnya adanya sosial media juga membawa perubahan yang besar untuk peradaban manusia di dunia.

Sosial media sendiri juga membawa dampak yang baik untuk kehidupan seperti kita dapat mencari seseorang lewat sosial media, menemukan orang hilang, dapat menjalin komunikasi dengan orang yang jauh dengan kita, bahkan kita juga dapat menemukan donor organ. Hal ini sosial media sangat berfungsi untuk kehidupan sosial manusia. Tetapi apakah kita tahu bahwa sebenarnya sosial media juga memiliki sisi gelap yang bahkan kita tidak mengetahuinya. Mungkin kita pernah mendengar bahwa sosial media juga membawa dampak buruk seperti kita melupakan kehidupan dunia nyata, penipuan, depresi, bahkan ada orang yang rela operasi wajah mereka agar terlihat cantik seperti di filter foto sosial media. Jadi di film ini akan menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

Pernahkah kita berpikir mengapa ketika kita menggunakan sosial media seringkali kita merasa ingin terus tetap ingin bergulir di platform tersebut. Terkadang kita sulit mengendalikan diri kita agar berhenti melakukan aktivitas di platform itu. Dan kita juga merasakan sensasi yang menyenangkan sehingga tidak ingin berhenti. Seperti kita terkena suatu sihir oleh platform tersebut.

Apakah kalian juga pernah bertanya-tanya bagaimana perusahaan tersebut mendapatkan uang. Ternyata dalam hal ini kita dapat menyebut bahwa konsumen dari perusahaan platform ini berasal dari perusahaan periklanan dan produknya adalah perusahaan platform. Artinya perusahaan platform merupakan perusahaan yang dapat menjamin untuk kesuksesan iklan yang dipasang dari perusahaan periklanan. Perusahaan platform juga berusaha agar para pengguna media sosial dapat melihat iklan tersebut sehingga akan menghasilkan uang. Dari sinilah perusahaan platform ini mendapatkan uang sehingga menjadikan mereka milyader.

 Selain itu, kita sering kali menganggap bahwa kita menggunakan media sosial itu secara akan tetapi hal itu tidak benar. Karena apa? Karena sebenarnya saat kita menonton iklan di platform tersebut maka itu akan menghasilkan keuntungan bagi mereka. Begitulah sistem bisnis mereka.

Dalam hal ini saat kita menggunakan media sosial sebenarnya kita selalu diawasi, dilacak, dan diukur keberadaan kita oleh mereka. Bahkan mereka bisa melihat aktivitas yang kita lakukan selama di platform tersebut. Mereka juga dapat menebak kepribadian kita serta mengetahui perasaan seperti apa yang sedang kita rasakan misalnya sedih, marah, bahagian, jatuh cinta dan lainnya.

Saat kita mengisi data untuk membuat akun di platform tersebut mereka akan menggunakan data kita sebagai prediksi psikologis kita. Mereka juga membuat model yang menyerupai kita lalu mereka akan memprediksi hal-hal yang dapat menarik perhatian kita sehingga kita akan tetap bertahan untuk berselancar di platform itu. Dan kesempatan itu mereka gunakan untuk memasang iklan sehingga hal itu akan menjadi keuntungan bagi mereka. Karena semakin banyak iklan yang ditonton maka lebih banyak uang yang mereka hasilkan dapat dikatakan bahwa kita adalah mereka untuk menghasilkan uang.

Teknologi canggih bisa dikatakan seperti trik sulap. Mengapa demikian? Kalian tahu bagaimana sistem cara sulap bekerja yaitu membuat suatu ilusi dipikran kita sehingga kita terpana akan kepalsuan. Nah seperti itu juga sistem platform ini bekerja. Atau cara kerjanya semacam slot di Vegas artinya kita bukan hanya menggunakan produk itu secara sadar akan tetapi mereka juga akan masuk lebih dalam hingga ke batang otak sehingga secara langsung akan menanamkan kebiasaan secara tidak sadar kepada kita. Sehingga kita seperti diprogram untuk lebih mendalam agar dapat mempengaruhi pikiran kita agar selalu tertuju ke produk.

Saat mereka melakukan pengembangan untuk produk mereka akan menggunakan kita sebagai bahan percobaan. Bisa dikatakan kita sebagai kelinci percobaan mereka saat melakukan riset uji coba produk. Bahkan sekarang bukan hanya hewan saja yang menjadi bahan percobaan tetapi manusia juga dijadikan bahan percobaan. Benar-benar dunia semakin hari menjadi rusak karena adanya teknologi ini.

Sosial media juga diyakini sebagai produk narkoba. Mengapa demikian? Sosial media juga membawa dampak kepada kita seperti merasa kecanduan. Karena ketika kita tidak bisa berhenti untuk lepas dari platform tersebut. Seakan kita tidak tahan hidup tanpa adanya sosial media ini. Selain itu, media sosial juga memiliki fitur untuk membuat kita berkumpul dan hidup dalam suatu komunitas, mencari pasangan, bahkan kita juga menyebarkan banyak hal untuk orang lain melalui sosial medial. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa sosial media memiliki potensi kecanduan.

Apabila sosial media digunakan untuk remaja maka hal ini akan membawa buruk bagi mereka. Remaja biasanya masih cenderung memiliki psikologis yang tidak stabil. Jika remaja kecanduan dengan sosial media maka akan sulit untuk memberikan arahan kepada mereka agar mereka sadar. Jangankan remaja bahkan orang dewasa saja masih sulit mengendalikan pikiran mereka agar berhenti tidak menggunakan sosial media.

Dampak buruk yang akan didapat saat remaja menjadi kecanduan oleh sosial media yaitu mereka akan menjadi depresi oleh sistem buatan ini. Oleh karena, potensi untuk mereka untuk bunuh diri akan menjadi besar. Apakah platform ini dibuat untuk membunuh nyawa manusia atau untuk mempermudah manusia dalam kehidupan sehari-hari? Hal ini yang membuat berpikir kembali agar kita dapat mengurangi kecanduan kita dari sosial media tersebut.

Sosial media juga berpotensi untuk mudahnya tersebar berita palsu untuk khalayak umum. Karena dalam sistem ini tidak menerima adanya penyaringan informasi yang benar atau salah. Karena dari suatu platform apabila suatu informasi yang ada pada platform tersebut banyak dibicarakan maka akan semakin banyak pengguna akan menggunakan platform tersebut dan hal ini akan menjadi peluang untuk mereka agar menghasilkan banyak keuntungan.

 Perusahaan mereka tidak akan membedakan apakah hal tersebut benar atau tidak. Karena bagi mereka ketimbang berita kebenaran yang membosankan mereka akan memilih suatu kebohongan yang membawa keuntungan. Bahkan iklan yang bisa membawa dampak buruk bagi penggunanya mereka akan tetap memasangnya di platform tersebut. Karena hal tersebut juga tidak sedikit uang yang akan mereka dapat.

Sosial media juga dapat mengancam dunia politik suatu negara. Sekarang ini ketimbang berita televisi masyarakat lebih senang melihat berita di sosial media yang padahal kebenaran akan berita tersebut masih dipertanyakan. Sosial media dalam dunia politik biasanya akan digunakan untuk memanipulasi negara lain. Jadi akan ada pihak ketiga yang akan memecah kedua belah pihak sehingga akan menjadi suatu kerusuhan.

Selain itu, mudahnya kita mengakses sosial media maka akan mudah kita dalam menyebarkan suatu rumor terhadap suatu komunitas yang ada di sosial media. Kita tahu bagaimana kacaunya saat suatu negara demokrasi tengah melakukan pemilu. Maka akan terjadi perpecahan kubu yang berbeda padahal mereka sama-sama berasal dari satu negara. Hal ini disebabkan oleh adanya sosial media yang semakin mudah mereka untuk berkumpul dalam suatu komunitas. Kemudian mereka akan menyebarkan suatu kebenaran yang mereka yakini tanpa melihat apakah itu kebenaran atau kebohongan. Sosial media juga sering dijadikan alat untuk memecah masyarakat sehingga akan mengancam suatu persatuan pada negara itu. Platform yang memiliki potensi besar untuk menyebarkan rumor adalah twitter.

Dan yang paling menakutkan apabila hal tersebut terus terjadi maka akan menjadi perang saudara. Mungkin saja 20 tahun kedepan peradaban kita ini akan hancur karena sistem buatan tersebut. Manusia menciptakan suatu teknologi pastinya untuk kemudahan masyarakat dunia bukan menghancurkan dunia.

Akan tetapi semua itu juga bukan kesalahan dari suatu sistem buatan tersebut. Hal yang perlu diubah yaitu model bisnis dari perusahaan platform. Karena bagaimanapun iitu suatu perusahaan platform dalam mengembangkan perusahaan mereka hanya berpikir bagaimana mendapatkan keuntungan sehingga mereka lupa dampak apa yang  telah terjadi.

Sebenarnya dalam hal ini kita juga tidak bisa menyalahkan perusahaan platform untuk fenomena yang terjadi ditengah masyarakat. Akan tetapi perlunya hukum untuk mengatur suatu perusahaan platform tersebut sehingga mereka tidak semena-mena dalam memanfaatkan suatu data dari pengguna platform. Karena dengan begitu privasi untuk pengguna akan terjaga.

Diakhir film ini juga memberikan solusi dari permasalahan tentang sosial media. Seperti kita harus membuat sistem buatan yang lebih manusiawi bukan malah memperbudak manusia serta mengekstrak manusia. Sistem buatan dibuat agar membantu manusia  dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, pentingnya dari kita sebagai orang yang menggunakan sosial media kita harus lebih bijak lagi. Jangan sampai kita tidak bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia maya.

Kesan saya setelah menonton film tersebut saya banyak belajar bagaimana menyikapi penggunaan dalam sosial media. Karena apapun itu jika kita gunakan secara berlebihan akan berdampak buruk untuk kita. Mengetahui suatu kebenaran tentang sisi gelap dari sosial media saya sangat bersyukur karena disini saya dapat mengontrol pikiran kita dalam menggunakan sosial media.

Cukup sekian review film ini semoga ini dapat bermanfaat dan apabila ada kesalahan saya memohon maaf sebesar-besarnya. Terima kasih.

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah dasar-dasar filsafat dan pemikiran modern. 

ARIANI 20091101013

Universitas Sam Ratulangi Manado

 

 

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Sapiens : A Brief History of Humankind karya Yuval Noah Harari